Sabtu, 21 Januari 2012

Kemiskinan

   Permasalahan yang paling diutamakan di Indonesia saat ini adalah kemiskinan, pemerintah berperan serta bagaimanacara mengatasi kemiskinan yang terjadi Di Ibu Kota. Kemiskinan sendiri adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh atau  kebutuhan dasar, dan sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan sekarang adalah  masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara itu yang lainnya melihat dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
    Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar dan gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi. serta tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
    Penyebab kemiskinan di Indonesia yaitu banyaknya perpindahan penduduk dari desa yang ingin mencari kehidupan dan penghasilan lebih di kota-kota besar, mereka tidak mengerti akan dampak jika mereka tinggal di kota. bekal pengetahuan yang mereka bawa dari desa tidak cukup untuk memenuhi persyaratan dikota yang sudah maju seperti sekarang ini.
    Namun, seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang manusia ciptakan masyarakat desa akan lebih mudah  mencari sumber daya alam dan bisa mereka kelola sendiri, mereka tidak perlu pergi ke kota agar dapat hidup yang lebih dan terjamin. Teknologi sendiri adalah perkembangan suatu media / alat yang dapat digunakan dengan lebih efisien guna memproses serta mengendalikan suatu masalah dan metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan atau dapat pula diterjemahkan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. kemiskinan pun dapat teratasi jika pemerintah ikut membantu memberikan sarana bagi masyarakat pedesaan. walaupun tidak teratasi secara menyeluruh. setidaknya mencoba untuk mencegah.

sebagian dikutip dari (id.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan dan http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi)

Perbedaan Masyarakat Kota dan Desa

   Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan (rural community) dan masyarakat perkotaan (urban community). Menurut Soekanto (1994), per-bedaan tersebut sebenarnya tidak mempunyai hubungan dengan pengertian masyarakat sederhana, karena dalam masyarakat modern, betapa pun kecilnya suatu desa, pasti ada pengaruh-pengaruh dari kota. Perbedaan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, pada hakekatnya bersifat gradual.

  Kita dapat membedakan antara masya-rakat desa dan masyarakat kota yang masing-masing punya karakteristik tersendiri. Masing-masing punya sistem yang mandiri, dengan fungsi-fungsi sosial, struktur serta proses-proses sosial yang sangat berbeda, bahkan kadang-kadang dikatakan "berlawanan" pula. Perbedaan ciri antara kedua sistem tersebut dapat diungkapkan secara singkat menurut Poplin (1972) sebagai berikut:

Masyarakat Kota 
  1. Perilaku Heterogen
  2. Perilaku yang dilandasi oleh konsep pengandalan dan kelembagaan
  3. Perilaku yang berorientasi pada rasionalitas dan fungsi
  4. Mobilitas Sosial, sehingga dinamik
  5. Kebauran dan diversifikasi kultural
  6. Birokasi fungsional dan nilai-nilai sekuler
  7. Individualisme
Masyarakat Desa
  1. Perilaku Homogen 
  2. Perilaku dilandasi oleh konsep kekeluargaan dan kebersamaan 
  3. Perilaku yang berorientasi pada tradisi dan status
  4. Isolasi Sosial, sehingga statik
  5. Kesatuan dan keutuhan kultural
  6. Banyak ritual dan nilai sakral
  7. Kolektivisme 
Warga suatu masyarakat pedesaan mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan (Soekanto, 1994). Selanjutnya Pudjiwati (1985), menjelaskan ciri-ciri relasi sosial yang ada di desa itu, adalah pertama-tama, hubungan kekerabatan.

Sistem kekerabatan dan kelompok kekerabatan masih memegang peranan penting. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian, walaupun terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata, tukang membuat gula, akan tetapi inti pekerjaan penduduk adalah pertanian. Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian, hanya merupakan pekerjaan sambilan saja .

Golongan orang-orang tua pada masyarakat pedesaan umumnya memegang peranan penting. Orang akan selalu meminta nasihat kepada mereka apabila ada kesulitan-kesulitan yang dihadapi. Nimpoeno (1992) menyatakan bahwa di daerah pedesaan kekuasaan-kekuasaan pada umumnya terpusat pada individu seorang kiyai, ajengan, lurah dan sebagainya.

Ada beberapa ciri yang dapat dipergunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota. Dengan melihat perbedaan perbedaan yang ada mudah mudahan akan dapat mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut sebagi masyarakat pedeasaan atau masyarakat perkotaan.

Ciri ciri tersebut antara lain :

1) jumlah dan kepadatan penduduk
2) lingkungan hidup
3) mata pencaharian
4) corak kehidupan sosial
5) stratifiksi sosial
6) mobilitas sosial
7) pola interaksi sosial
8) solidaritas sosial
9) kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional






Bersumber dari (http://www.gudangmateri.com/2010/04/masyarakat-desa-dan-masyarakat-kota.html)