Minggu, 31 Maret 2013

Kepariwisataan 2 # (Waduk Jatiluhur)



Perjalalanan jauh menempuh kilioan meter menjadi salah satu kegemaran saya, tidak menggunakan mobil, angkutan umum atau jalur udara, melainkan menggunakan motor, atau yang bisa saya sebut Touring. Kendaraan pertama dengan motor berkapasitas 125cc, setelah 2 tahun ayah mebelikan yang  baru walaupun hanya motor bekas. Namun,  kegemaran itu harus terhenti ketika kendaraan yang selama kurang-lebih 5 tahun saya kendarai itu tidak mampu berjalan jauh, jangankan untuk perjalanan jauh menempuh perjalanan menuju kampus saja sudah tidak bisa ber akselerasi dengan bagus. Daerah yang sudah saya kunjungi kebetulan hanya pulau jawa saja, dan mungkin karena faktor umur dari para teman-teman Touring juga, mereka terdiri dari bapak-bapak  yang sudah berumur, yah jadi memaklumi saja kalau kegiatan Touring kami tidak menempuh perjalanan yang sangat jauh bahkan sampai keluar pulau.
Tempat pertama kali yang saya kunjungi masih ada di daerah Jawa Barat tepatnya di wisata waduk Jatiluhur Purwakarta,  waktu itu kuda besi saya hanya mesin berkapasitas 125cc, karena masih sangat awam dan kelihatan ragu-ragu saya memberanikan diri saja, tanpa surat lengkap apapun hanya STNK itu juga hanya fotokopiannya saja dan kebetulan sekali motor yang saya kendarai pada waktu itu adalah milik kantor ayah dan ber plat merah, jadi ayah bilang tenang saja tidak akan yang berani menilangmu, jadi merasa tenang dengan penjelasan itu.
Kembali ke Touring, perjalanan yang kami tempuh untuk ke sana kurang lebih 3 jam dan jumlah peserta 10 motor, karena lokasinya cukup jauh dan terhalang macet, faktor berhenti dan istirahat juga menjadi masalah lamanya kami sampai kesana, ramai, cukup padat. Akses jalur yang kami lalui cukup menantang karena Jatiluhur sendiri terletak di balik dan berada di tengah-tengah gunung, jalan menanjak, menikung, turunan, tikungan tajam dan dengan kecepatan tinggi. Memasuki pintu masuk kawasan Grama Tirta Jatiluhur di kenakan biaya Rp 7500.00 saja, di sana banyak sekali fasilitas yang cukup mengasyikan, seperti Waterboom, penginapan, saung dan restoran. Sesampainya saya dan tim disana sekaligus memecah lelah, banyak sekali saung dan tempat makan disana kami sampai bingung, aroma ikan bakar tercuim sedap, kami berhenti di sebuah saung menepi, tidak lupa es kelapa yang menemani kami. Untuk sebuah ikan bakar, nasi, 1 es kelapa muda, serta dengan lawuh lainnya kami membayar tidak lebih dari Rp 150.000.00.
Setelah kenyang kami mencari mushola untuk ibadah Dzuhur. Merasa bosan tidak melakukan apa-apa tim lalu menyewa kapal boat dan kebetulan sekali  Saudara saya memiliki tambak ikan yang berada di tengah waduk, untuk naik kapal boat di kenakan biaya Rp 150.000.00 dan bisa di tunggu hingga kami kembali ke darat. Santai di saung yang berada di tengah waduk terasa segar dan sejuk, kopi dan cemilan kecil menjadi teman santai. Sore menjelang kami bergegas kembali ke darat, tidak lupa saudara saya memberikan masing-masing dari tim 5kilo ikan hidup untuk dibawa pulang kerumah masing-masing. Sangat mengasyikan pergi ke alam dan menyatu sejenak dengan mereka.

Kepariwisataan 2 # (Kuningan)



Next Touring Journey after Jatiluhur is Kuningan, it was the second time, so the teritory still in west java. Everythings changed up, the member started to subside cause the age, they getting old to trip far away from home and including my motorcycle, my father gave me a new one, 125cc into 225cc, cause my father moves his job to another office, but still one company, so he give it back to old office. 5 years until now i’m still ride on it, but now i’ve done to trip far away, that things can’t full performs on the street anymore. Even to campus only 30km-40km. Wish i have much money and cash to fix it and going back to my activity.
December 2010, a few months after i enrolled as a collage students in Gunadarma university, team countinues the journey to Kuningan-West Java. The journey started at 08.00am with only 5 motorcycle and 1 car, like i said the members getting old and tired to trip far away, my father join with team, but he used the car, and the other man join with my father in the car.  My father leave first, cause the way is different, my father through the high way and we through the Pantura. In Subang, West – Java some accident happened, it was traffic lamp and only 4 seconds green lamp left, team seems to hurry with that and increased the acceleration and when the lamp turn into red team slaken the brake suddenly, then i crash one of them and throw my body down into the solid ground, my leg hit the iron, so hurt, little gall and swollen up. After that team pull over near the road, check my leg for while, it was getting bigger with red-blue. My father so worried about that, he said don’t tell about this to mom okay, cause if my mom knew about this she would be mad.
Team arrived at waduk Darma, Kuningan. As you can see the picture on the right, It was afternoon, so we can feel how cold the weather is and so many people enjoyed rest of the day in there, chit-chat with friends, kids playing kite, mostly teenegers hang out with they own couples. One of our team bring some camera photo, in order to have documentation about what we doing as long on journey. We taking photo too, have fun together full with enjoyment, drink a coffee. Time goes by, team ready to continue the trip and surely we don’t forget to turn on the lamp cause it was getting night. 
The second destinations is some place for therapy, not usually therapy but it good, they used a fish for it and we only found that in Cigugur, Kuningan, the accomodations or the ticket is about Rp.15.000.00. We can sit down near of the pool put our feet or body into the water and let the fish ate the dirt or pores death which is patch in our body, and i’m just put my feet cause i don’t bring some shirt anymore. After we had fun with the therapy we’re continue to prays. At 06.30 P.m team come back to trip to the last destination. Accidentaly theres some home belongs one of our team member. So we spent the night there. As the youngest member of the team i’ve always listen to them, what are they talking about, and they always share about everythings they know. Next day we prepared everything and go back to bekasi, more carefull, more attention to road, keep consentration full.