Senin, 15 Oktober 2012

Sejarah Jurnalistik Indonesia dan Internasional



Journal adalah catatan harian atau suatu catatan mengenai kejadian sehari-hari, berasal dari bahasa latin diurnalis atau orang yang mengerjakan tugas jurnalistik sehari-hari, surat kabar adalah contoh jurnalistik yang bisa kita temui setiap hari, awalnya beberapa kamus besar Negara kita Indonesia berkiblat pada Eropa yang menggunakan kata Publisistik, namun seiring waktu Amerika menggunakan kata jurnalistik dan menggantikan Publisistik.
Sejarah Jurnalistik Indonesia
Pada awalnya, komunikasi antar manusia sangat bergantung pada komunikasi dari mulut ke mulut. Catatan sejarah yang berkaitan dengan penerbitan media massa terpicu penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg.
Di Indonesia, perkembangan kegiatan jurnalistik diawali oleh Belanda. Beberapa pejuang kemerdekaan Indonesia pun menggunakan kewartawanan sebagai alat perjuangan. Di era-era inilah Bintang Timoer, Bintang Barat, Java Bode, Medan Prijaji, dan Java Bode terbit.
Pada masa pendudukan Jepang mengambil alih kekuasaan, koran-koran ini dilarang. Akan tetapi pada akhirnya ada lima media yang mendapat izin terbit: Asia Raja, Tjahaja, Sinar Baru, Sinar Matahari, dan Suara Asia.
Kemerdekaan Indonesia membawa berkah bagi kewartawanan. Pemerintah Indonesia menggunakan Radio Republik Indonesia sebagai media komunikasi. Menjelang penyelenggaraan Asian Games IV, pemerintah memasukkan proyek televisi. Sejak tahun 1962 inilah Televisi Republik Indonesia muncul dengan teknologi layar hitam putih.
Masa kekuasaan presiden Soeharto, banyak terjadi pembreidelan media massa. Kasus Harian Indonesia Raya dan Majalah Tempo merupakan dua contoh kentara dalam sensor kekuasaan ini. Kontrol ini dipegang melalui Departemen Penerangan dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Hal inilah yang kemudian memunculkan Aliansi Jurnalis Independen yang mendeklarasikan diri di Wisma Tempo Sirna Galih, Jawa Barat. Beberapa aktivisnya dimasukkan ke penjara.
Titik kebebasan pers mulai terasa lagi saat BJ Habibie menggantikan Soeharto. Banyak media massa yang muncul kemudian dan PWI tidak lagi menjadi satu-satunya organisasi profesi.
Kegiatan kewartawanan diatur dengan Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 yang dikeluarkan Dewan Pers dan Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Tahun 2002 yang dikeluarkan oleh Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI

Bersumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Jurnalisme 


Sejarah Jurnalistik Internasional

Johann Carolus’s relation aller Fürnemmen und gedenckwürdigen Historien (account of all distinguished and commemorable news), diterbitkan tahun 1605 di Strassburg, sering diakui sebagai surat kabar pertama. Keberhasilan pertama harian berbahasa Inggris, Courant harian, diterbitkan 1702-1735. Sekolah khusus pertama untuk jurnalisme, Missouri School of Journalism, didirikan pada tahun 1908 di Amerika Serikat oleh Walter Williams. Reformasi surat kabar Diario Carioca pada 1950-an biasanya disebut sebagai kelahiran jurnalisme modern di Brasil. Pada tahun 1920, penulis Walter Lippmann dan Seorang Filusuf Amerika John Dewey berdebat atas peran jurnalisme dalam demokrasi. Filosofi mereka berbeda  dan masih mewarnai perdebatan tentang peran jurnalisme dalam masyarakat dan negara-bangsa


Jika surat kabar didefinisikan oleh kriteria fungsional publisitas, periodisitas seriality, dan mata uang atau aktualitas (yaitu, sebagai rangkaian saat-urusan tunggal teratur diterbitkan pada interval pendek yang cukup untuk mengikuti berita masuk) maka itu adalah surat kabar pertama di Eropa  sejarawan Inggris pencetakan Stanley Morison, menggunakan kriteria format dari pada fungsi, menyatakan bahwa Relation harus diklasifikasikan sebagai suatu newsbook, dengan alasan bahwa hal itu masih menggunakan format dan sebagian besar konvensi buku itu dicetak dalam ukuran kuarto dan teks diatur dalam kolom lebar tunggal. dengan definisi ini, koran pertama di dunia adalah Courante Belanda uyt Italien, Duytslandt, & c. dari 1618, tetapi dengan definisi yang sama tidak, Jerman publikasi berita Inggris, Perancis atau Italia mingguan (atau bahkan setiap hari) dari paruh pertama abad ke-17 dapat dianggap "koran".

Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Journalism
 

 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar