Kepariwisataan Indonesia: Green Canyon
Berpariwisata
menjadi jalan alternatif untuk melepas
penat kesibukan sehari-hari. Pada era globalisasi ini banyak sekali sarana yang
dibangun untuk tempat rekreasi maupun pariwisata, seperti wahana bermain in
door maupun out door. Namun, jika kita ingin lebih menyatu dengan alam bebas
kita bisa pergi berpariwisata ke tempat yang benar-benar hijau, dimana kita
bebas dan menyatu dengan keindahan alam raya. Salah satu tempat pariwisata
keluarga yang Hijau dan alami adalah Green Canyon atau warga sekitar
menyebutnya dengan sebutan cukang taneuh yang berarti jembatan tanah. Berjarak
130 km dari kota Ciamis sedangkan dari Pangandaran sendiri hanya 30 km saja. Sebelum
mencapai lokasi Green Canyon pergilah ke terminal angkutan umum yaitu terminal
pangandaran dan menuju terminal desa Cijulang jika ingin berangkat dengan
angkutan umum. Green Canyon merupakan
aliran sungai Cijulang yang berada di tengah- tengah bukit bebatuan dan
tumbuhan hijau. Sangat indah jika kita bisa menyaksikan langsung salah satu
keindahan alam Ciptaan Tuhan. Melihat dari segi manajemen Green canyon mempunyai
cukup strategi untuk menarik wisatawan domestik maupun asing. Survey
membuktikan pengalam informasi tentang keberadaan Green Canyon mereka dapat
dari Kerabat/keluarga. 70% dari kerabat dan 30% mereka dapat dari website. Dari
segi wisatawan yang datang memang cukup bertambah dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwasata Kabupaten Ciamis pada tahun 2011 wisatawan yang datang kurang lebih 62.293.
Untuk
tahun ini belum bisa diperkirakan karena cuaca yang sangat buruk mempengaruhi
sungai Cijulang. Hujan yang tak henti turun membuat Sungai Cijulang meluap dan
banjir hingga ke pemukiman warga. Untuk sementara Green Canyon ditutup hingga
volume air kembali normal dan cuaca kembali stabil. Berdasarkan survey untuk
perawatan pengelola harus membersihkan sampah 49,0% sampah. Hal ini menjadi
tugas pengelola wisata harus bekerja sama dengan warga sekitar dan pemerintah agar
Green Canyon tetap terjaga kebersihannya. Selain itu Green Canyon juga
melestarikan sebagian flora dan fauna, 60% pengunjung menyatakan bahwa
pelestarian flora dan fauna cukup baik. Untuk kebersihan lingkungan di Green
Canyon para pengunjung juga menilai cukup baik dan bersih. Pengunjung menilai
aspek fasilitas umum seperti rumah ibadah, restaurant, toilet dan yang lain
cukup nyaman dan baik. Namun sayangnya untuk tempat penginapan mereka
mengatakan sangat kurang lengkap. Jadi pengunjung harus kembali ke Pangandaran yang lebih
banyak menyediakan tempat penginapan.
Pemerintah
seharusnya bisa lebih memberikan fasilitas dan membangun sarana lebih bagi
pengunjung. Kurangnya perhatian pemerintah dalam memperhatikan lingkungan
sekitar tempat wisata akan mempengaruhi jumlah wisatawan yang datang karena
melihat lingkungan yang kurang nyaman. Peran pemerintah juga sangat di butuhkan
untuk mensosialisasikan tempat wisata tersebut agar lebih bisa di kenal
khalayak banyak. Pandangan pemerintah tentang tempat-tempat wisata harus lebih
bisa memberikan yang terbaik agar wisatawan domestik dan luar lebih tertarik
lagi jika mereka kembali berkunjung ke tempat wisata tersebut. Khusunya untuk
wisatawan asing mereka akan menambah devisa negara. Wisata pantai, alam dan
kuliner menjadi tujuan utama mereka datang ke negara kita, entah untuk
mempelajari budaya sekitar atau hanya ingin sekedar melepas penat di negara
asal mereka. Kekayaan alam dan Budaya yang kita miliki menjadi kelebihan
tersendiri untuk dijadikan tempat pariwisata yang sangat unik. Suatu kebanggaan
memiliki negara yang kaya akan alam dan budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar